Saturday, September 11, 2010

Karna Terlalu Mewah Jutawan Diminta Hancurkan Rumah Apungnya

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPTRIBvSg1uq5mtY_IvhKUc2l8EmqNubtVA-pFqqUO5FF3fqo30Oy29PRBNe5JVXIg8BKQxfypraLN7j5HkWyuIXmi2FgRgnv57qS-8ocMncd1JLHTVc_JxQDrN6unDYkdtBLjZ-spMxF6/s1600/NoahArk.jpg

Guo Kuizhang mengatakan pihak pemerintah ingin menghancurkan Noah’s Ark, rumahnya yang memiliki luas 7000 meter persegi.

Adapun alasan pemerintah menghancurkan Noah’s Ark adalah karena banguan itu terlalu pamer/ mencolok.

Istana Guo, yang terletak di Laut Shenzhen tidak terhubung dengan daratan sehingga para tamu harus naik kapal jika hendak berkunjung.

Pulau apung buatan manusia itu memiliki sebuah rumah mewah, hall konser, ruang-ruang serba guna, dan bahkan sebuah taman dengan sebuah kolam renang dan kolam..


Guo yang seorang pebisnis ini mengatakan dirinya memulai mendirikan Noah’s Ark 6 tahun lalu ketika Negara itu tidak punya hukum atau peraturan-peraturan tentang konstruksi di laut.

Sekarang dirinya mengklaim kalau dirinya sudah mempunyai semua ijin-ijin yang layak – tapi para petugas tersebut ingin rumahnya dihancurkan dengan alasan terlalu sok pamer.

“6 tahun kemudian, mereka mendatangiku dan mengatakan kalau bangunan itu illegal , tapi aku memperopleh ijin-ijin yang layak dari kementrian pemerintah yang berbeda,” ujar Guo.

Guo mengatakan kalau istananya itu bisa menampung berat 5 ribu ton dan istananya sendiri berbobot sekitar 2 ribu ton, jadi gak masalah jika istana itu mau menampung 1000 orang di waktu yang bersamaan.

Bangunan mengapung itu sendiri menurut Guo mampu bertahan dari beberapa kali serangan angin topan dan cuaca yang ekstrim, sementara saluran / aliran listrik, air dan pembuangan atau kotoran dijalankan dari bawah laut menuju daratan.

“Aku gak akan membiarkan seorang pun menghancurkan rumah ini. Bagungan ini legal, praktis, dan memperlihatkan bagiamana orang bisa tinggal di laut di masa yang akan datang,” janji Guo.

No comments:

Post a Comment